Patron Nuklir NATO Minta Stop Ekspor Senjata ke Israel, Beri Pesan Ini

 

Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan kembali seruannya untuk mengakhiri ekspor senjata ke Israel, Jumat (11/10/2024). Hal ini terjadi saat Tel Aviv masih terus membombardir Jalur Gaza dan Lebanon.

Mengutip Reuters, Macron mengatakan bahwa stop ekspor senjata adalah satu-satunya cara yang ada untuk mengakhiri dua konflik yang mempertemukan Israel dengan Hamas dan Hizbullah yang didukung Iran. Pesan ini diberikannya untuk setiap suplier senjata ke kedua belah pihak.

"Ini sama sekali bukan seruan untuk melucuti senjata Israel, tetapi seruan untuk menghentikan segala bentuk destabilisasi di bagian dunia ini," kata Macron dalam sebuah konferensi pers.

Macron kemudian menegaskan kembali perlunya gencatan senjata, dan gencatan senjata ini penting baik di Gaza maupun di Lebanon. Hal ini diperlukan sekarang baik untuk sandera Israel yang masih ada di Gaza maupun penduduk sipil yang menjadi korban kekerasan, serta untuk menghindari kontaminasi regional.

"Itulah sebabnya Prancis menyerukan diakhirinya ekspor senjata yang digunakan di medan perang ini. Kita semua tahu bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk mengakhirinya", Macron menambahkan.

Perang yang melibatkan Israel terus meluas di Timur Tengah. Hal ini diawali dengan pecahnya perang antara Israel dan milisi Gaza Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023. Hingga saat ini, serangan Israel ke wilayah itu telah menewaskan hampir 42 ribu warga sipil Palestina.

Perang tersebut akhirnya memicu beberapa milisi, seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, terlibat langsung untuk memberikan bantuan sebagai bentuk solidaritas kepada Hamas. Hal ini pun membuat Israel untuk ikut menyerang kedua kelompok itu.

Aksi ini pun menarik Iran untuk ikut dalam peperangan, dengan melontarkan ratusan rudal ke Israel pada pekan lalu. Hal ini disebabkan tewasnya pimpinan tinggi militer Negeri Para Mullah dalam serangan Israel. Diketahui, Iran merupakan penyokong utama dari Hamas, Hizbullah, dan Houthi.

Sementara itu, Sabtu lalu, Macron telah mengatakan pengiriman senjata yang digunakan dalam konflik di Gaza harus dihentikan sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menemukan solusi politik

Pernyataannya itu pun mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengatakan keesokan harinya bahwa memberlakukan pembatasan terhadap Israel hanya akan menguntungkan Iran dan proksinya.

Prancis bukanlah penyedia senjata utama bagi Israel. Kekuatan nuklir NATO itu hanya mengirimkan peralatan militer senilai 30 juta euro (Rp 511 miliar) tahun lalu ke Negeri Zionis.

Sumber : CNBC 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel