Netanyahu Marah Israel Diserang 200 Rudal: Iran Buat Kesalahan Besar

 

Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakukan pembalasan atas serangan 200 rudal balistik Iran pada Selasa (1/10) malam.

"Iran melakukan kesalahan besar malam ini dan mereka akan membayar harganya," kata Netanyahu di awal pertemuan kabinet keamanan tak lama setelah serangan rudal Iran berlangsung.

Dikutip Times of Israel, Netanyahu mengeklaim serangan ratusan rudal balistik Iran itu gagal berkat sistem pertahanan rudal Iron Dome dan bantuan Amerika Serikat.

"Itu digagalkan berkat sistem pertahanan udara Israel, yang paling canggih di dunia," kata Netanyahu sembari mengucapkan terima kasih kepada AS atas dukungannya.

Netanyahu lantas menganggap bahwa rezim Iran "tidak memahami tekad Israel untuk membela diri dan tekad kami untuk membalas serangan musuh kami."

Ia bahkan bersumpah Israel akan menyerang balik siapa saja yang berani menyerang dan membahayakan keamanan negaranya.

"Mereka akan memahaminya. Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerangnya," ujar Netanyahu menambahkan.

Netanyahu menyatakan serangan Israel berlaku di mana pun negaranya itu melawan "poros kejahatan", termasuk di Tepi Barat, Gaza, Lebanon, Yaman, Suriah, dan Iran.

"Kami akan melakukan segala yang diperlukan untuk melanjutkan tren ini, mencapai semua tujuan perang, terutama mengembalikan semua sandera kami, dan memastikan keberadaan serta masa depan kami," ujar Netanyahu.

Meski sebagian besar rudal Iran itu mampu dicegat Iron Dome Israel, namun sejumlah peluru kendali tetap jatuh di beberapa wilayah termasuk ibu kota Tel Aviv hingga menghantam beberapa bangunan dan memicu kebakaran.

Sirene peringatan juga sempat meraung-raung ratusan kali di seluruh penjuru Israel terutama Tel Aviv hingga memaksa sebagian warga berlindung.

tiga dari ratusan rudal balistik Iran itu berhasil dianalisis CNN. Sebuah video yang beredar di media sosial tampaknya memperlihatkan sebuah rudal Iran meledak kurang dari satu kilometer dari barat laut markas intelijen Israel, Mossad, di kawasan Glilot, pinggiran ibu kota Tel Aviv.

Area itu padat penduduk dengan sejumlah perumahan dan pusat bisnis.

CNN melakukan geolokasi video tersebut dan menemukan bahwa video itu direkam dari sebuah gedung apartemen bertingkat tinggi di Herzliya, kurang dari 3 kilometer dari markas besar Mossad.

CNN juga melakukan geolokasi terhadap video lain yang tampaknya menunjukkan dampak dari rudal tersebut di sebuah area parkir terdekat. Video tersebut menunjukkan sebuah kawah besar, dengan semburan tanah imbas ledakan yang menutupi berbagai kendaraan di sekitarnya.

Kawah itu hanya berjarak beberapa ratus meter dari sebuah kompleks bioskop.

CNN tidak dapat mengonfirmasi secara independen target sebenarnya dari rudal tersebut, atau bahwa kawah tersebut diakibatkan oleh ledakan yang terlihat dalam video yang direkam dari apartemen. Namun, berdasarkan lintasan rudal, kemungkinan besar ledakan itulah penyebabnya.

Selain markas Mossad, video menunjukkan setidaknya dua rudal jatuh dekat Pangkalan Udara Nevatim, dan Pangkalan Udara Tel Nof.

Sumber : CNN 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel