Perdana Rudal Hizbullah Masuk Tel Aviv, Sirene Ibu Kota Israel Meraung

 

Jakarta - Sebuah rudal yang ditembakkan langsung dari Lebanon dilaporkan menerobos ibu kota Israel, Tel Aviv, hingga membuat sirene di pusat ekonomi Zionis itu meraung kencang.

Militer Israel melaporkan rudal itu diluncurkan pada Rabu (25/9) dan berhasil dicegat oleh Angkatan Udara.

"Menyusul sirene yang berbunyi di daerah Tel Aviv dan Netanya, satu rudal permukaan-ke-permukaan diidentifikasi menyeberang dari Lebanon dan dicegat oleh Pasukan Pertahanan Udara (IDF) Aerial Defense Array," demikian keterangan militer Israel, seperti dikutip CNN.

Tak ada laporan mengenai kerusakan maupun korban menyusul serangan langka tersebut. Ini adalah kali pertama sirene terdengar di pusat kota Netanya sejak 7 Oktober 2023 lalu, demikian menurut pihak berwenang Israel.

Dikutip AFP, militer Israel juga mengatakan bahwa untuk "pertama kalinya" sebuah rudal yang ditembakkan oleh Hezbollah mencapai wilayah Tel Aviv sebelum berhasil dicegat sistem pertahanan IDF.

"Ini adalah pertama kalinya sebuah rudal Hezbollah mencapai wilayah Tel Aviv," kata seorang jubir IDF kepada AFP.

Dalam pengarahan terpisah, juru bicara militer Nadav Shoshani menganggap penembakan rudal Hizbullah ke Tel Aviv ini merupakan provokasi demi memperkeruh eskalasi ketegangan di antara keduanya.

"Hizbullah jelas berusaha meningkatkan ketegangan... ini hanyalah bagian dari itu," ujar Shoshani.

"Mereka... mencoba menebar teror kepada lebih banyak orang."

Kantor berita Lebanon NNA sementara itu juga melaporkan Hizbullah meluncurkan rudal balistik Qader-1 pada Rabu pagi, yang menargetkan markas komando Mossad Israel di Tel Aviv.

Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai serangan rudal tersebut.

Kelompok milisi Hizbullah Lebanon dan Israel belakangan saling intens menyerang setelah insiden ledakan ribuan pager dan perangkat elektronik di Lebanon pada 17 dan 18 September lalu.

Hizbullah menuding Israel dalang di balik ledakan. Namun Israel memilih bungkam, tak mengakui maupun membantah.

Pasca ledakan yang menewaskan 39 orang dan melukai nyaris 3.000 orang tersebut, Hizbullah meluncurkan rentetan roket ke perbatasan Israel.

Hizbullah dan Israel pun saling menyerang yang puncaknya terjadi pada Senin (23/9) saat serangan Israel menewaskan lebih dari 500 orang di seluruh Lebanon.

Itu merupakan hari paling mematikan bagi Lebanon dalam hampir dua dekade.

Sumber : CNN 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel