Israel Gempur Beirut Selatan, Targetkan Komandan Hizbullah

 

Jakarta - Israel menggempur markas besar kelompok Hizbullah di Beirut Selatan, Lebanon. Serangan yang mengguncang Beirut itu menargetkan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Dilansir Reuters, Sabtu (28/9/2024), pejabat senior Israel di New York mengatakan bahwa komandan senior Hizbullah menjadi sasaran serangan Israel di markas pusat pada hari Jumat. Namun, belum diketahui apakah serangan itu menewaskan Nasrallah.

Militer Israel memerintahkan penduduk di beberapa bagian pinggiran selatan Beirut untuk mengungsi setelah serangan tersebut. Perintah untuk mengungsi disampaikan oleh juru bicara militer Israel Avichay Adraee melalui X. Penduduk diminta menjauh setidaknya 500 meter (550 yard) dari tiga bangunan tertentu di area tersebut.

Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada Reuters bahwa Nasrallah masih hidup. Kantor berita Iran Tasnim juga melaporkan bahwa dia aman.

Seorang pejabat keamanan senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran sedang memeriksa statusnya. Kantor media Hizbullah mengatakan bahwa tidak ada kebenaran dalam pernyataan apa pun seputar serangan Israel, namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang nasib pemimpin kelompok itu.

Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan kepada wartawan di Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa serangan itu menargetkan "pertemuan orang-orang jahat" yang merencanakan lebih banyak serangan terhadap Israel.

"Ketika saya mengatakan ini adalah pertemuan orang-orang jahat, Nasrallah adalah orang jahat. Dia seorang teroris. Dia berlumuran darah bagi banyak orang Amerika, ribuan orang Israel, jadi saya pikir dia harus dihukum karenanya. Saya tidak dapat memastikan sekarang apakah dia berada di pertemuan itu atau tidak, tetapi ketika saya berbicara tentang orang-orang jahat, dia salah satunya," kata Danon.

Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan ada dua orang tewas dan 76 orang terluka akibat serangan Israel, menggambarkannya sebagai jumlah korban sementara. Televisi al-Manar milik Hizbullah yang didukung Iran melaporkan empat bangunan hancur dan banyak korban dalam sejumlah serangan, yang menandai eskalasi besar konflik Israel dengan Hizbullah yang bersenjata lengkap.

Serangan itu menghantam Beirut tak lama setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk melanjutkan serangan Israel terhadap pejuang yang didukung Iran di Lebanon dalam pidato PBB, karena harapan memudar untuk gencatan senjata untuk mencegah perang regional habis-habisan.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan serangan itu menunjukkan Israel tidak peduli dengan seruan global untuk gencatan senjata di Lebanon.

Sumber : detik 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel