Ini Sebenarnya Terjadi Pada Kelas Menengah RI

 

Bali - Pemerintah menaruh perhatian besar terhadap masyarakat kelas menengah yang saat ini cukup rentan mengalami fenomena turun kelas.

Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Pungkas Bahjuri Ali mengatakan, kelompok kelas menengah sebenarnya terbagi jadi beberapa golongan, yakni kelas menengah atas dan kelas menengah bawah.

Untuk masyarakat kelas menengah bawah, pemerintah menyadari masyarakat yang ada di golongan ini rentan untuk turun kelas. Dalam hal ini, ada sedikit masalah saja yang berkaitan dengan ekonomi, mereka bisa jatuh ke jurang kemiskinan.

"Kita selama ini fokus kepada yang paling bawah, yaitu orang-orang yang miskin supaya dia dapat bertahan dan dapat meningkatkan penghasilannya, karena memang itu menjadi prioritas utama," ujar dia dalam Special Interview bersama CNBC Indonesia di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, ditulis Selasa (3/9/2024).

Dia menambahkan, kelompok kelas menengah juga mendapat perhatian lebih dari pemerintah, karena sebagian besar masyarakat Indonesia ada di kelompok tersebut. Kelas menengah pula yang bakal memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi nasional pada masa mendatang.

Meski bersifat individual, pemerintah turut menyoroti pengeluaran masyarakat kelas menengah yang beberapa dianggap kurang produktif, contohnya merokok. Tanpa disadari, pengeluaran untuk membeli rokok cukup besar.

Banyak masyarakat Indonesia yang merupakan perokok aktif. Ketika kebiasaan merokok sulit dihentikan, ada risiko masyarakat tersebut jatuh sakit dan sulit meningkatkan produktivitas.

Selain itu, pemerintah juga menyoroti masalah penghasilan masyarakat menengah. Hal ini bukan perkara mudah karena berkaitan dengan hukum supply dan demand berbagai bidang pekerjaan yang tentu dapat memberikan penghasilan yang layak bagi pekerjanya.

"Kemudian dari sisi suplai, apakah kemampuan dari individu untuk bersaing itu ada. Kalau dilihat dari program-program yang ada sekarang, banyak juga yang ditujukan untuk kelas menengah, terutama bagi mereka yang berisiko kehilangan pekerjaan," pungkasnya.

Sumber : CNBC

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel