Fakta-Fakta Penembakan Trump di Lapangan Golf, Kronologi-Wajah Pelaku

 

Jakarta - Percobaan pembunuhan kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Kali ini, mantan presiden ke 45 AS sekaligus calon presiden Partai Republik di Pemilu 2024, Donald Trump, lagi-lagi menjadi target.
Lalu apa saja faktanya? Bagaimana kronologi dan pelakunya?

Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Selasa (17/9/2024).

Kronologi

Upaya pembunuhan Trump terjadi Minggu siang pukul 13.30 waktu AS. Kala itu Trump sedang berada di Trump International Golf Course di West Palm Beach, California.

Seorang agen Secret Service AS melihat laras senapan menunjuk keluar dari semak-semak. Para agen kemudian bergerak ke depan Trump seraya menyerang pelaku.

Dari keterangan pejabat Dinas Rahasia Ronald Rowe pelaku belum sempat menembakkan apapun ke Trump. Namun ia sempat melarikan diri.

"Pria bersenjata itu tidak menembakkan atau melepaskan tembakan apa pun," katanya dikutip AFP.

Polisi sendiri menemukan senapan semi-otomatis berisi peluru yang dilengkapi dengan teropong, dua ransel, dan kamera video GoPro dari tempat kejadian perkara (TKP). Pria bersenjata itu berjarak antara 300 dan 500 yard (meter) dari Trump ketika ia terciduk.

"Dengan senapan dan teropong seperti itu, jaraknya tidak terlalu jauh," kata Sheriff Ric Bradshaw.

Penangkapan

Sekitar 45 menit kemudian, polisi menangkap seorang tersangka setelah menerima informasi dari seorang saksi yang melaporkan seorang pria melarikan diri dengan kendaraan hitam. Mobil itu diidentifikasi berdasarkan informasi registrasinya dan terlihat di jalan raya I-95 saat memasuki Martin County yang berdekatan.

Pihak berwenang menghentikan mobil itu, yang pelat nomornya milik kendaraan lain yang dicuri, dan menahan tersangka. Catatan telepon menunjukkan bahwa ia telah menunggu di semak-semak itu semalaman, menurut pengaduan pidana.

Siapa Pelakunya?

Polisi mengidentifikasi calon penyerang itu sebagai Ryan Wesley Routh. Ia merupakan pria 58 tahun, yang bekerja sebagai tukang bangunan di Hawaii.

Dikatakan bahwa dirinya memiliki catatan penangkapan selama beberapa dekade dan beberapa negara bagian. Dia secara teratur memposting tentang politik dan kejadian terkini di media sosial, termasuk kritik terhadap Trump.

Menurut AFP, ia sempat ke Kyiv Ukraina pada tahun 2022 dan diwawancarai media. Di sana ia bepergian untuk mendukung upaya perang melawan Rusia.

Di Kyiv, mengutip Reuters, ia bahkan mencoba merekrut pejuang asing ke Ukraina. Ia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "teroris".

Routh tak terdaftar sebagai pemilih Republik atau Demokrat. Postingan media sosial (medsos) yang tersebar di akun X milik Routh yang kini telah ditangguhkan.

Meski belakangan mengkritik Trump, terungkap di medsosnya bahwa opini politiknya berubah seiring waktu. Awalnya ia memberi dukungan untuk Trump, dengan memilihnya di 2016,

Namun di 2020, dukungannya berbalik. Ia menulis di media sosial bahwa ia telah "salah menilai" Trump dan "membuat kesalahan besar" ketika menyangkut kandidat presiden dari Partai Republik.

Dalam beberapa posting awal tahun ini, Routh menyerukan tiket presiden dari Partai Republik yang menampilkan pengusaha Vivek Ramaswamy dan mantan gubernur Carolina Selatan Nikki Haley. Dia baru-baru ini memberikan suara secara langsung selama pemilihan pendahuluan Demokrat tahun 2024.

Upaya Pembunuhan Kedua

Insiden itu tampaknya merupakan upaya pembunuhan kedua terhadap Trump. Sebelumnya ia mendapat serangan di sebuah rapat publik pada bulan Juli yang menewaskan satu orang dan membuatnya terluka tembak di telinga kanannya.

Sejak itu, Trump telah memindahkan sebagian besar acara kampanye di dalam ruangan. Ia pun berbicara kepada audiens dari balik layar antipeluru.

Pemilu

Serangan ini juga diyakini karena intensitas pemilu AS yang makin panas. AS sendiri akan melaksanakan pesta demokrasi itu November 2024.

Retorika politik Trump memang selalu agresif. Kampanyenya tahun 2024 ini misalnya telah meningkatkan "suhu", salah satunya saat ia fokus pada isu imigrasi.

Minggu lalu, kota Springfield di Ohio menerima ancaman bom. Ini setelah Trump memprovokasi dan membuat pendukungnya marah ke 15.000 warga migran Haiti di kota itu.

Ia menuduh imigran memakan hewan peliharaan orang. Hal ini sempat memicu ketegangan publik meski dibantah pemerintah setempat.

Secret Service

Drama hari Minggu membawa sorotan kembali ke Secret Service (Dinas Rahasia) AS, yang bertugas menjaga keamanan presiden AS yang sedang menjabat dan mantan presiden. Serangan terhadap Trump pada rapat umum bulan Juli menimbulkan pertanyaan tentang kompetensi Secret Service dan menyebabkan pengunduran diri direktur lembaga tersebut.

Di Florida sebenarnya Secret Service tidak mengamankan seluruh lapangan golf. Tetapi hanya fokus pada zona di sekitar presiden.

"Dia bukan presiden yang sedang menjabat. Jika dia presiden, kita akan mengepung seluruh lapangan golf ini," kata Sheriff Bradshaw.

"Namun karena dia bukan presiden, keamanan dibatasi pada area yang dianggap memungkinkan oleh Secret Service," tambahnya.

Respons Joe Biden-Kamala Harris

Presiden AS Joe Biden, buka suara terkait insiden percobaan pembunuhan Donald Trump. Ia sendiri memuji gerak cepat Secret Service.

"Saya telah diberi tahu oleh tim saya mengenai apa yang sedang diselidiki oleh penegak hukum federal terkait dengan upaya pembunuhan mantan Presiden Trump hari ini," tulis Biden dalam pernyataan yang diunggah di Instagram @Potus.

Biden menyebut bahwa tidak ada tempat untuk kekerasan politik atau untuk kekerasan di AS. Ia juga telah mengarahkan tim untuk terus memastikan bahwa Secret Service memiliki sumber daya yang cukup, kemampuan dan tindakan perlindungan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan mantan sekaligus calon Presiden AS itu.

"Saya lega bahwa mantan Presiden tidak terluka. Ada penyelidikan aktif atas insiden ini saat penegak hukum mengumpulkan lebih banyak informasi tentang apa yang terjadi," ujar Biden.

Sementara itu Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang juga capres AS dari Partai Demokrat lawan Trump, mengutuk peristiwa itu. Menurutnya kekerasan tak memiliki tempat di AS.

"Saya telah diberi tahu tentang laporan penembakan di dekat mantan Presiden Trump dan propertinya di Florida, dan saya senang dia aman," katanya.

Sumber : CNBC 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel