Top! Pertamina Bakal Sulap Sorgum Jadi Bensin!

 

Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini tengah mengembangkan produksi bioetanol yakni bahan bakar nabati (BBN) sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan memanfaatkan tumbuhan sorgum.

SVP Technology Innovation Pertamina, Oki Muriza menyebutkan, pihaknya sudah melakukan demonstrasi produksi bioetanol pada pameran otomotif (GIIAS) pada tahun ini.

"Kemudian kita juga sedang mengejar bahan bakar nabati lainnya seperti bioethanol yang bisa diproduksi dari bermacam bahan baku yang ada di Indonesia. Termasuk di situ baru-baru ini kami demonstration selama GIIAS adalah produksi bioethanol dari sampah pertanian, dari batang sorgum," jelas Oki kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dikutip Selasa (6/8/2024).

Selain bioetanol itu, Pertamina sedang mengembangkan pemanfaatan minyak makan bekas untuk bisa dijadikan BBM yang berkelanjutan dan memiliki emisi yang rendah.

"Jadi minyak goreng bekas yang potentially memberikan penyumbatan di selokan air dan seterusnya. Tidak hanya dibuang itu kita bisa kumpulkan dan kita bisa produksi sustainable efficient fuel. Itu yang sedang kami kejar," tambahnya.

Sementara itu, Pertamina juga sudah mengembangkan biodiesel yang berbasis minyak sawit (FAME) yang mana saat ini implementasinya sudah mencapai 35% untuk dicampur dengan BBM.

"Kita berusaha untuk melahirkan banyak bahan bakar nabati. Mulai dari biodiesel atau yang kita kenal dengan FAME yang saat ini sudah mencapai 35%," imbuhnya.

Asal tahu saja, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Liistiyani Dewi mengatakan pihaknya masih berdiskusi mengenai program campuran bioetanol untuk BBM, apakah dimulai dari 2,5% dulu atau 5%.

"Nah ini akan kita akselerasi, sedang dibahas ya, apakah goes to Bioetanol 5% atau E5 (Ethanol 5%) dulu, atau goes to Bioetanol 2,5% dulu, mungkin Pertamina sedang diskusi untuk hal ini, karena resource kita yang menyediakan bioetanol itu tidak banyak," kata dia dalam acara Green Economy Expo: Advancing Technology, Innovation and Circularity, dikutip Senin (8/7/2024).

Eniya membeberkan dari 13 industri bioetanol yang ada saat ini, setidaknya hanya 2 industri yang baru memenuhi kriteria untuk bisa masuk sebagai fuel grade. "Nah ini kita ingin akselerasi industri juga, dari 13 industri bioetanol yang ada, hanya dua yang memenuhi kriteria untuk bisa masuk sebagai fuel grid, yang lain adalah food grid," kata dia.

Sumber : CNBC 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel