Penutupan Muktamar PKB, Ma'ruf Singgung Lagi 'Semua Mau Jadi Anak Presiden'

 

Badung - Wakil Presiden yang juga Ketua Dewan Syuro PKB Ma'ruf Amin memberikan arahan dalam penutupan Muktamar PKB ke-VI 2024 di Bali. Ma'ruf kembali mengungkit soal perumpamaan semua orang ingin jadi anak presiden.

Ma'ruf mulanya mengatakan perihal ajaran agama tidak boleh dipaksakan kepada masing-masing individu. Salah satunya, kata dia, mengenai menganut kepercayaan.

"Islam nggak boleh dipaksa-paksa, jadi salah kalau orang mau memaksakan masuk Islam. Nggak ada paksaan dalam agama, agama itu harus dengan sukarela," ujar Ma'ruf dalam sambutannya dalam penutupan Muktamar PKB, Bali, Minggu (25/8/2024).

Ia menyebut jika Allah SWT memaksakan kehendak-Nya, maka seluruh umat yang ada di bumi akan memiliki iman dan Islam. Kendati demikian, hal tersebut tak dilakukan.

"Dan kalau Allah mau maksa sebenarnya bisa, kalau Allah mau, Tuhanmu mau, semua orang di bumi ini iman semua. Kalau Allah kan bisa maksa, tetapi Allah tidak maksa. Seperti kita dipaksa, kita kan nggak bisa milih jadi anak siapa, nggak ada yang bisa milih," ucap Ma'ruf.

Di momen inilah, ia menyinggung jika bisa memilih takdir di dunia, maka semua orang akan meminta untuk jadi anak presiden. Ia mengatakan dalam ranah ini, seseorang tak diberikan pilihan.

"Apa bisa milih? Kalau bisa milih tentu semua orang pengin jadi anak presiden semua kan begitu kan," kata Ma'ruf yang diiringi gelak tawa muktamirin. Terlihat di sana, Said Aqil Siradj dan Cak Imin tersenyum tipis.

"Iya, tapi kan nggak bisa milih. Rupa kita cantik apa buruk, hitam apa putih ya, mancung apa pesek, nggak bisa milih. Kalau boleh milih semua pengin jadi, ibu-ibu cantik semua pilihannya, itu nggak bisa milih tapi soal iman suruh milih silakan pilih saja," imbuhnya.

Seperti diketahui Ma'ruf Amin sebelumnya juga pernah menyinggung soal 'semua ingin jadi anak presiden'. Hal itu pernah disampaikan Ma'ruf dalam pembukaan Ijtima' Ulama Komisi Fatwa MUI Se-Indonesia, Rabu (29/5) lalu dan saat meresmikan Aula At-Taqwa Sriwijaya di Jakarta Selatan, Jumat (21/6).

Sumber : detik 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel