Pemkot Semarang Tanam Padi Biosalin, Walkot: Tambah Ketahanan Pangan

 

Jakarta - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau progres pilot project penanaman padi varietas Biosalin 1 dan 2 di Sawah Payau Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. 

Padi varietas Biosalin ini merupakan hasil riset Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) yang diterapkan di lahan salin.

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita ini berharap pilot project penanaman padi Biosalin untuk menghasilkan benih bisa berhasil dan diimplementasikan di kabupaten/kota lainnya.

"Harapannya tidak hanya Kota Semarang, tapi nantinya implementasi ini bisa dilakukan di kabupaten/kota yang ada pesisirnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/8/2024).

"Nantinya ini juga bisa menambah ketahanan pangan yang merupakan salah satu kebijakan bapak Presiden, agar bagaimana daerah ini bisa daulat pangan dan tentunya bisa memberikan kesejahteraan di wilayah masing-masing," tambahnya.

Dalam tinjauannya yang berlangsung Sabtu (4/8), Mbak Ita mengungkapkan Pemkot Semarang berkolaborasi dengan BRIN melakukan penanaman padi varietas Biosalin di lahan seluas 5.000 meter persegi. Kegiatan ini menggandeng Kelompok Tani Sumber Rejeki Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.

"Ada dua sawah yang ditanam. Yang pertama ini adalah Biosalin 1 padi yang memang khusus ditanam di sawah dengan air payau. Kedua adalah Biosalin 2 yang merupakan regenerasi dari Biosalin 1," terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, BRIN juga menunjukkan hasil padi dan beras varietas Biosalin 1 dan 2.

"Tadi temen-temen bisa lihat sudah ada (contoh-Red) bentuk bulir padi, kemudian berasnya dan yang sudah ditanam. Kami berharap nantinya bisa tumbuh subur, dan mudah-mudahan bisa menghasilkan beras berkualitas," ujar Mbak ita.

Mbak Ita mengaku padi yang baru dua hari ditanam, kata Mbak Ita diguyur hujan, sehingga menyebabkan tanaman alga hijau menyebar di lahan tersebut.

"Dua varietas padi biosalin ini sebenarnya baru ditanam dalam waktu dua hari yang lalu. Namun malamnya hujan, sehingga keluar alga hijau yang merupakan carbon capture-nya yang bisa menghisap CO2 (Karbon dioksida). Inilah yang membuat suasana di wilayah ini semakin sejuk meski wilayah pesisir," ungkapnya.

Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan, Organisasi Riset Pertanian, dan Pangan (ORPP) BRIN Vina Eka Aristya sebagai pemulia tanaman menjelaskan jenis padi yang ditanam adalah varietas Biosalin 1 dan Biosalin 2 yang terdaftar sebagai varietas unggul.

"Rangkaian kerja kolaboratif antara BRIN dan Pemerintah Kota Semarang ditandai dengan penebaran benih padi pada lahan rob di Mangunharjo, Kecamatan Tugu. Upaya kolaboratif ini meliputi pemanfaatan pupuk spesifik yang sesuai di wilayah salinitas dan penggunaan varietas padi Biosalin 1 dan 2 yang telah dilepas serta mendapat ijin edar sejak 2020," papar Vina.

Salah seorang petani, Mohammad Tahrun, pun berharap ke depannya kelompok tani bisa ikut berkontribusi dalam pembenihan jenis padi bio salin.

"Padi bio salin ini diperbantukan dari BRIN. BRIN kerja sama dengan kita sebagai petani untuk mengembangkan sistem pembenihan. Mudah-mudahan ke depan kita sebagai kelompok tani juga bisa menjadi kontributor untuk pembenihan," pungkasnya.

Sumber : detik 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel