Ma'ruf Cemas Stok Darah RI Kini Cuma 91 Ribu Kantong: Idealnya 7 Juta

 

Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan stok darah yang harus tersedia idealnya sebanyak tujuh juta kantong per tahunnya. Namun, ia mengungkapkan stok darah di seluruh Indonesia saat ini baru berjumlah 91 ribu kantong.

"Saat ini, stok darah di Unit Donor Darah PMI di seluruh Indonesia baru mencapai sekitar 91 ribu kantong, sedangkan jumlah ideal ketersediaan darah adalah 2,5 persen dari jumlah penduduk, yang berarti kita harus memiliki stok sekitar 7 juta kantong darah per tahun," kata Ma'ruf dalam acara anugerah Satyalencana Kebaktian Sosial di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (5/8).

Berkaca dari jumlah ini, Ma'ruf menilai Indonesia perlu terus meningkatkan donor darah agar stok darah minimal terpenuhi. Ia juga mengimbau terus melakukan motivasi kepada masyarakat untuk menjadi pendonor darah sukarela secara teratur agar kekurangan stok darah dapat segera diatasi.

Baginya, darah sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan, menyelamatkan nyawa, keperluan medis, hingga membantu penanganan penyakit kronis. Namun, darah tidak dapat tersedia dengan cepat di rumah sakit dan bank darah. Sehingga keberadaan pendonor darah sangat krusial.

"Setetes darah dapat memberikan harapan dan semangat bagi mereka untuk kembali sehat dan beraktivitas seperti semula," kata dia.

"Upaya peningkatan pemahaman dan motivasi mendonorkan darah ini tentu tidak lepas dari peran proaktif dari seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah," tambahnya.

Di sisi lain, Ma'ruf mendapat laporan Indonesia masih bergantung pada impor produk obat turunan plasma yang dibuat dari plasma darah manusia.

Ia lantas meminta PMI dan lembaga terkait untuk terus mengembangkan program fraksionasi plasma lokal yang dapat mengurangi kebutuhan plasma impor.

"Saya harap inovasi ini dapat memastikan akses berkelanjutan terhadap ketersediaan darah dan produk darah yang lebih aman dan andal di Indonesia," kata dia.

Sumber : CNN 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel