Butuh Rp 75 Triliun Per Tahun untuk Jaga Harta Karun RI Ini

 

Jakarta - Pemerintah memperkirakan dibutuhkan anggaran senilai Rp 70,69-Rp 75,53 triliun per tahun untuk menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia.

Hitung-hitungan tersebut tercantum dalam dokumen Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2025-2045 yang baru saja diluncurkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Dalam dokumen tersebut, Bappenas membuat 15 target yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya kepunahan spesies flora dan fauna di Indonesia.

Beberapa target itu meliputi, perencanaan tata ruang yang inklusif, pemulihan ekosistem yang rusak, hingga pengendalian pencemaran lingkungan.

"Hasil identifikasi awal menunjukan bahwa indikasi kebutuhan biaya untuk implementasi 15 target nasional IBSAP 2025-2045 mencapai Rp 70,69-Rp 75,53 triliun per tahun," seperti dikutip dari dokumen tersebut, Kamis, (8/8/2024).

Bappenas menyebut pemenuhan kebutuhan biaya ini tentunya tidak bisa bergantung kepada pemerintah dengan keterbatasan APBN dan APBD. Sehingga diperlukan sumber pendanaan lainnya termasuk pendanaan inovatif dan keterlibatan swasta.

Bappenas menyebut selama ini upaya pemerintah dalam menghindari punahnya biodiversitas di Tanah Air masih terlalu bergantung pada APBN ataupun hibah luar negeri. Padahal, anggaran negara dan hibah amat terbatas.

Bappenas menyebut pada APBN 2022, jumlah anggaran yang disediakan untuk menjaga keanekaragaman hayati hanya mencapai Rp 9,85 triliun. Sebagian besar anggaran itu dipakai untuk mengurangi ancaman biodiversitas, termasuk perlindungan dan pengamanan kawasan konservasi.

Jumlah anggaran itu amat jauh dari uang yang diperlukan dalam satu tahun. Merujuk pada dokumen IBSAP 2015-2020, jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia mencapai Rp 33 triliun per tahun.

"Pada saat ini sumber pendanaan pengelolaan keanekaragaman hayati yang utama masih berfokus pada APBN," tulis Bappenas.

Karenanya, Bappenas merekomendasikan adanya transisi dari konsep pendanaan menjadi konsep pembiayaan. Konsep pembiayaan dilakukan dengan mendorong masuknya modal swasta baik melalui pembiayaan campuran, hingga program investasi infrastruktur. "Upaya ini dilakukan untuk tercapainya kebutuhan pendanaan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan."

Sumber : CNBC 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel