Usai Tangan Diamputasi, Pesilat yang Dibacok di Klaten Harus Operasi Ulang

 

Klaten - Pesilat yang dibacok dan motornya dibakar di Jalan Cokro-Delanggu, Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten, bernama Murdiyanto (45), kondisinya belum juga membaik. Tangan kanan yang diamputasi kini harus dioperasi ulang.

"Masih belum bisa berkomunikasi, separuh badannya belum bisa digerakkan. Hari Senin harus menjalani operasi yang kedua," jelas kuasa hukum korban Asror Mukti Adi dari LKBH dan Biro Hukum PSHT kepada wartawan, Sabtu (20/7/2024) siang.

Dijelaskan Asror, operasi kedua yang akan dilakukan pada warga Desa Ngemplak, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali itu harus dilakukan karena adanya infeksi. Kliennya juga belum bisa diajak komunikasi secara normal, hanya melalui gerakan isyarat.

"Jadi belum bisa diajak komunikasi bicara, komunikasi hanya dengan gerakan isyarat, hanya bisa mengangguk. Yang diamputasi tangan kanan di atas siku, tapi harus diulang lagi karena ada infeksi," lanjut Asror.

Menurut Asror, pembacokan yang dilakukan pelaku memotong nadi utama tangan. Sehingga saat dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Delanggu dan dirujuk ke RSUD Dr Moewardi harus dilakukan amputasi.

"Dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Delanggu dan dirujuk ke RSUD Dr Moewardi harus diamputasi. Dari saksi yang menolong pertama, robekan baju akibat bacokan itu banyak," jelas Asror.

Hal itu juga disampaikan Ketua PSHT Cabang Klaten Widiyanto yang mengatakan bahwa anggotanya sudah diamputasi tetapi akan kembali dioperasi. Selain itu, ia mengatakan bahwa kaki sebelah kanan Murdiyanto masih lumpuh.

"Kaki sebelah kanan masih lumpuh. Untuk itu mohon doanya sedulur semua untuk kesembuhan mas Murdiyanto," kata Widiyanto kepada wartawan.

Diberitakan sebelumnya, seorang pesilat asal Desa Tambak, Kecamatan Mojosongo, Boyolali berinisial M (45) menjadi korban pengeroyokan. Korban dibacok hingga luka parah dan sepeda motornya dibakar, ini cerita warga.

Adapun salah satu saksi, Tri (19) mengaku tidak melihat secara langsung kejadiannya. Menurut Tri, saat itu dia tengah memancing belut bersama beberapa orang lain di sekitar lokasi.

"Saat itu saya pas mancing belut di sawah dengar seperti suara tabrakan atau motor jatuh kecelakaan," kata Tri, Minggu.

Saat, itu, Tri bersama beberapa pemancing mencoba untuk melihat kejadian itu. Namun, beberapa orang di lokasi kejadian, diduga pelaku pengeroyokan, melarang mereka mendekat.

"Saya mendekat lari untuk menolong. Belum sampai lokasi, masih cukup jauh ada orang teriak katanya yang tidak berkepentingan tidak boleh mendekat," kata Tri.
Korban yang merupakan pesilat dibacok hingga luka parah dan sepeda motor Supra nomor polisi AD 2396 VM miliknya dibakar.

"Kronologisnya korban pulang dari kegiatan pengesahan warga baru atau anggota baru di GBK (Graha Bung Karno) Klaten. Korban pulang lebih awal karena ada keperluan," ungkap kuasa hukum korban, Asror Mukti Adi kepada detikJateng saat diminta konfirmasi, Sabtu (13/7/2024) sore.

Sumber : detik 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel