Secret Service Bongkar Kenapa Gagal Cegah Penembakan Donald Trump

 

Jakarta - Dinas Rahasia (Secret Service) Amerika Serikat (AS) menjelaskan bagaimana penembakan terhadap Donald Trump bisa terjadi 13 Juli. Badan itu mengatakan pihaknya gagal mengamankan atap yang digunakan pelaku kala beraksi menembak Trump.

Kepala Secret Service Kimberly Cheatle mengklaim masalah keamanan mencegah agennya untuk ditempatkan di atap tersebut. 

Padahal penembak, yang diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, berhasil memanjat ke atas gedung yang diidentifikasi sebagai bagian dari sebuah pabrik yang memiliki garis pandang yang jelas ke Trump kurang dari 120 meter

"Gedung itu khususnya memiliki atap miring di titik tertingginya. Jadi, Anda tahu, ada faktor keamanan yang akan dipertimbangkan di sana sehingga kami tidak ingin menempatkan seseorang di atap miring," kata Cheatle kepada ABC News pada dikutip Kamis (18/7/2024).

"Jadi, Anda tahu, keputusan dibuat untuk mengamankan gedung, dari dalam," tambahnya menyindir model atap yang jauh lebih landai daripada atap lain di belakang panggung rapat umum, tempat penembak jitu anti-Secret Service ditempatkan.

Penjelasan Cheatle disambut dengan kemarahan dan ketidakpercayaan di antara para ahli. Mantan perwira pasukan khusus Angkatan Darat AS, Joe Kent, bertanya-tanya mengapa Secret Service tidak mengamankan titik akses ke gedung tersebut.

"Direktur Secret Service berkata, jangan khawatir, kami tidak menempatkan seseorang di atap karena itu bisa menciptakan situasi berbahaya," kata pengamat lain mantan agen Secret Service, Dan Bangino.

"Seperti apa? Seseorang tertembak di kepala?" ujarnya.

Sementara itu, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas mengatakan kegagalan Secret Service berperan dalam kejadian hari Sabtu itu. Tetapi ia percaya 100% pada Cheatle.

Sumber : CNBC 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel