Pilu Ayah 2 Anak Tewas karena Lindungi Keluarganya Saat Penembakan Trump

 

Jakarta - Insiden penembakan terhadap mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump saat acara kampanye menewaskan seorang ayah dua anak. Corey Comperatore, seorang petugas pemadam kebakaran, tewas tertembak saat melindungi keluarganya dari terjangan peluru.

Comperatore dilaporkan sedang duduk di tengah kerumunan saat Thomas Matthew Crooks (20), melepaskan tembakan ke arah Trump. Menurut para saksi mata, saat suara tembakan terdengar, beberapa orang penonton kampanye terjatuh. Diduga saat itulah ketiga penonton ikut tertembak, termasuk salah satunya Comperatore yang tewas.

Saat penembakan terjadi, Comperatore terjun ke arah keluarganya yang juga hadir di acara kampanye Trump. Pria berusia 50 tahun itu mencoba melindungi istri dan anaknya dari tembakan, yang kemudian membuat dirinya sendiri tewas tertembak.

Comperatore "meninggal sebagai pahlawan super dalam kehidupan nyata," tulis salah satu putrinya, Allyson, dalam sebuah postingan di Facebook setelah percobaan pembunuhan Trump pada acara kampanye di Pennsylvania pada hari Sabtu lalu.

"Dia menjatuhkan aku dan ibuku ke tanah... (dan) melindungi tubuhku dari peluru yang datang ke arah kami," lanjutnya, dilansir kantor berita AFP, Senin (15/7/2024).

Dia menggambarkan ayahnya sebagai "ayah terbaik yang pernah diinginkan seorang gadis", seseorang yang selalu siap membantu dan cepat "berteman dengan siapa pun".

Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro juga menggambarkan Comperatore sebagai pahlawan dan mengatakan bendera negara bagian akan dikibarkan setengah tiang untuk menghormatinya.

"Kami kehilangan sesama warga Pennsylvania tadi malam," kata Shapiro kepada wartawan.

"Corey adalah pendukung setia mantan presiden," ujar Shapiro seraya menambahkan, "dan sangat bersemangat untuk berada di sana tadi malam."

Korban lainnya diidentifikasi sebagai David Dutch, 57, dan James Copenhaver, 74, menurut Polisi Negara Bagian Pennsylvania pada hari Minggu.

Keduanya juga berasal dari Pennsylvania, dan dikatakan "dalam kondisi stabil."

Penembaknya, yang diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, yang tinggal di dekat Bethel Park, tewas dibunuh oleh penembak jitu Secret Service.

"Corey mengorbankan nyawanya demi melindungi keluarganya tadi malam di acara kampanye ini. Corey adalah yang terbaik di antara kita. Semoga kenangannya menjadi berkat," kata Shapiro seperti yang dikutip dari USA Today, Senin (15/7/2024).

Sumber : detik 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel