Operator JakLingko Ungkap Hasil Audiensi dengan Kadishub-Dirut TransJ

 

Jakarta - Sejumlah sopir dan operator JakLingko menggelar unjuk rasa di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta. Mereka membawa sejumlah tuntutan sampai akhirnya melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo dan juga Dirut PT TransJakarta.
Ketua Forum Komunikasi Lintas Biru (FKLB) Berman Limbong menyebut pihaknya menuntut beberapa poin. 

Dia mengatakan tuntutan ini tentu berkaitan dengan nasib para sopir JakLingko maupun angkutan reguler.

Dia menjelaskan Kadishub Syafrin Liputo setuju untuk memberikan toleransi satu tahun boleh beroperasi bagi kendaraan yang sudah berusia di atas 10 tahun dengan catatan harus tetap melakukan Uji Kelayakan Kendaraan (KIR). Dia mengatakan Kadishub juga akan memerintahkan agar kanal KIR dibuka kembali.

"Yang kedua, Pak Kadis juga sudah instruksikan, kalau sudah diputus oleh pengadilan, misalkan tilang, diputus oleh pengadilan, Pak Kadis tadi menyampaikan tidak perlu syarat A, syarat B, syarat C. Habis dari pengadilan mobil harus bisa dikeluarkan, itu solusi terhadap yang reguler," ungkap Berman kepada wartawan di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Sementara untuk tuntutan menyangkut JakLingko Mikrotrans, dia mengaku meminta keadilan terkait pembagian kuota armada untuk operator. Dia menekankan agar tidak ada diskriminasi terhadap operator jika melakukan kesalahan.

"Kami juga mengatakan bahwa sampaikan kepada Pak Kadis, harga 2024 sampai detik ini kami belum pernah sepakat, belum pernah dibahas tuntas. Tapi arogannya PT TransJakarta langsung tayang di e-katalog. Ini yang kami tuntut," terang Berman.

Dia juga meminta agar upah kepada pramudi dibuat secara permanen atau fixed cost, bukan lagi mengikuti aturan hitungan jarak. Dia mengatakan penerapan 100 kilometer per hari untuk bisa meraup penghasilan setara UMP memberatkan para sopir.

"Sekarang coba, siapa yang mampu 28 hari kerja di jalanan? Belum ada pemotongan. Pemotongan-pemotongan itulah yang membuat penghasilan mereka menurun, baik itu denda. Ini koreksi dan ini kita sampaikan," ungkap Berman.

Seperti diketahui, kelompok sopir Mikrotrans atau angkot JakLingko melakukan demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Angkot JakLingko pun diparkirkan berjejer di seberang Balai Kota DKI.

Aksi demonstrasi ini mulai dilakukan sejak pukul 09.56 WIB pagi tadi, Selasa (30/7). Kelompok sopir JakLingko ini terlihat mengenakan seragam biru. Mereka berkumpul di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Dalam aksinya, mereka menuntut adanya transparansi dalam pembagian kuota armada untuk koperasi mitra operator program JakLingko. Mereka mengeluhakan ada operator yang dianakemaskan dalam pembagian kuota.

"Khususnya operator mikrolet, selalu saja dipersulit oleh TransJakarta, dicari-cari kesalahannya dan pembagian kuota yang kecil, namun harus dibagi ramai-ramai. Padahal anggota kami yang mengoperasikan angkutan reguler juga sebetulnya mau bergabung ke dalam program JakLingko, namun tak kunjung bisa karena kuotanya sangat-sangat terbatas," kata Fahrul Fatah selaku koordinator lapangan aksi dalam tuntutannya, Selasa (30/7).

Sumber : detik 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel