Menko Airlangga: Level Jakarta Sudah Setara Negara Maju
Tuesday, July 23, 2024
Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kota Jakarta sudah lolos dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap. Ia meminta kota lain juga ikut meniru Jakarta.
Hal ini ia ungkapkan ketika Orasi Ilmiah dalam Bj Habibie Memorial Lecture di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (23/7/2024).
"Dan kalau kita lihat per provinsi Jakarta ini sudah lolos middle income, Jakarta pendapatan per kapitanya US$ 21.000, jadi kalau melihat gimana Indonesia lolos Indonesia lolos middle income trap lihat Jakarta," dalam paparannya.
Begitu juga dengan beberapa kota lain, seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir di provinsi Palembang sudah memiliki pendapatan per kapita mencapai US$ 10.000, termasuk di provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
"Jadi sebetulnya kita bisa lihat beberapa provinsi di Indonesia sebagai contoh bagaimana kita bisa mengerek sebagian besar provinsi lain agar secara nasional bisa lolos dari middle income trap," kata Airlangga.
Jika pendapatan per kapita penduduk Indonesia meningkat, menurutnya Indonesia bisa menyamai tingkat ekonomi negara maju. Bahkan targetnya bisa masuk peringkat 5 besar di G20.
"Kalau kita lolos middle income trap artinya kita sekarang berpenduduk sekitar 270 juta dengan income sekitar US$ 5.000 per kapita, nanti di tahun 2045 kita harap penduduk kita 320 juta dengan pendapatan perkapita antara US$ 26.000 , sampai US$ 30.000. Kalau itu tercapai maka ekonomi kita 9 triliun ekonomi," terangnya.
"Jerman itu 4 triliun ekonomi. Jadi bayangkan kita itu 9 triliun ekonomi jadi Indonesia betul-betul 4 besar," sambungnya.
Namun bukan tanpa syarat. Airlangga membeberkan 'Jurus' untuk bisa lolos dari MITm melalui tiga mesin pertumbuhan. Pertama cara konvensional dengan mendorong hilirisasi, melanjutkan pembangunan strategis nasional.
Kedua, mengembangkan mesin ekonomi baru seperti mendorong integrasi antara industri dan konsumen hingga digitalisasi, transisi energi hijau dan lainnya. Menurut Airlangga nilai ekonomi digital Indonesia kini menjadi yang terbesar di ASEAN mencapai US$ 80 miliar dan terus meningkat menjadi US$ 400 miliar di tahun 2030.
ketiga, mesin ekonomi pancasila seperti penerapan safeguard untuk keadilan sosial, pembiayaan mikro, makan siang bergizi gratis, dan revitalisasi SD Inpres.
Sumber : CNBC