Setoran Pajak RI Melorot 8,4%, Sri Mulyani Salahkan Hal Ini!

 

Jakarta - Penerimaan pajak anjlok hingga 8,4% menjadi hanya sebesar Rp 760,4 triliun per Mei 2024. Penerimaan ini turun dibandingkan Rp 830,5 triliun pada bulan yang sama 2023. Adapun, realisasi ini jika dibandingkan target pajak tahun ini yang dipatok sebesar Rp 1.988,9 triliun baru mencapai 36,2%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, setoran pajak yang masih tumbuh pada periode itu hanya berasal dari jenis pajak pertambahan nilai atau PPN dan Pajak Penjualan Barang Mewah atau PPnBM, sebesar Rp 282,34 triliun atau naik 5,72%.

"Terkonfirmasi bahwa kegiatan ini terlihat dari belanja atau kegiatan yang mengkontribusikan PPN dan PPnBM," ucap Sri Mulyani saat konferensi pers APBN secara daring, Kamis (27/6/2024).

Adapun, jenis pajak lainnya merosot. Misalnya setoran untuk pajak penghasilan non migas turun 5,41% menjadi hanya sebesar Rp 443,72 triliun. Lalu, PPh migas hanya Rp 29,31 triliun, turun hingga 20,64%.

Anjloknya setoran PPh itu disebabkan pelemahan harga komoditas tahun lalu yang menyebabkan profitabilitas tahun 2023 menurun, terutama sektor usaha yang terkait komoditas.

"Terjadinya kontraksi karena adanya pelemahan harga komoditas yang menyebabkan perusahaan-perusahaan yang berada di sektor pertambangan mengalami penurunan dan keuntungan mereka, dibandingkan 2023," tutur Sri Mulyani.

"Artinya mereka masih untung tapi keuntungannya menurun dan oleh karena itu pembayaran pajaknya juga turun," tegasnya.

Sementara itu, pajak bumi dan bangunan atau PBB serta pajak lainnya anjlok sebesar 15,03%, menjadi hanya sebesar Rp 5 triliun. Disebabkan tidak terulangnya pembayaran tagihan pajak pada 2023.




Sumber : CNBC 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel