Penerimaan Negara Anjlok, Sri Mulyani Waspada Tingkat Tinggi
Thursday, June 27, 2024
Jakarta - Penerimaan negara turun hingga Mei 2024, membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pentingnya mewaspadai kondisi itu.
Penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Mei 2024 baru sebesar Rp 1.123,5 triliun, atau turun 7,1% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 1.209 triliun.
"Ini tentu sesuatu yang perlu untuk terus kita monitor dan waspadai," kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN edisi Juni, Kamis (27/6/2024).
Sri Mulyani mengatakan, turunnya penerimaan itu memang masih dipicu oleh merosotnya berbagai harga-harga komoditas. Menyebabkan setoran penerimaan perpajakan, dan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP ikut merosot.
"Ini seperti diingat tahun 2023 dan 2022 di mana kenaikan harga terutama pada 2022 dari komoditas-komoditas itu luar biasa, sehingga membukukan penerimaan dari sisi perpajakan dan PNBP tinggi," ucap Sri Mulyani.
Adapun rincian dari setoran penerimaan negara itu yang anjlok terdiri dari untuk penerimaan pajak yang terkontraksi 8,4% dari Mei 2023 sebesar Rp 830,5 triliun, menjadi hanya sebesar Rp 760,4 triliun. Dibanding target pajak tahun ini yang dipatok sebesar Rp 1.988,9 triliun pun baru terealisasi 36,2%.
Sementara itu, dari sisi penerimaan kepabeanan dan cukai baru Rp 109,1 triliun, atau turun 7,8% dibanding Mei 2023 yang sebesar Rp 118,4 triliun. Dibanding target tahun ini yang dipatok sebesar Rp 321 triliun pun baru terealisasi 34%.
Adapun untuk penerimaan negara bukan pajak atau PNBP baru terealisasi Rp 251,4 triliun atau turun 3,3% dari realisasi Mei 2023 yang sebesar Rp 260 triliun. Dibanding target tahun ini yang sebesar Rp 492 triliun sudah terealisasi sebesar 51,1%.
"Ini artinya kita capai 40,1% dari target APBN tahun ini, meskipun pencapaian untuk Mei dari persentase baik namun pertumbuhan dibandingan tahun lalu terjadi penurunan,".
Sumber : CNBC