Golkar Sebut Elektabilitas RK Turun Usai Muncul Anies-Ahok, Ini Kata PAN

 

Jakarta - Partai Golkar mengatakan elektabilitas Eks Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menurun jelang Pilgub Jakarta usai nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) muncul. 

PAN mengatakan keputusan mengusung RK di Jakarta menjadi ranah internal Golkar.

"Karena Ridwan Kamil adalah kader Golkar maka untuk penentuan siapa yang akan diusung Golkar di Daerah Khusus Jakarta menjadi mekanisme internal Golkar sendiri," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN, Viva Yoga Mauladi, kepada wartawan, Kamis (20/6/2024).

Viva mengakui beberapa pihak berharap agar pria yang akrab disapa Kang Emil itu berkompetisi di Pilgub Jakarta mendatang. Namun, PAN enggan ikut campur dan mengembalikan keputusan pengusungan RK kepada Golkar.

"Pada waktu itu memang banyak usulan, harapan Kang Emil masuk Daerah Khusus Jakarta. Semuanya dikembalikan kepada Golkar, apakah Kang Emil diusung di DKI Jakarta atau Jawa Barat," jelasnya.

"Bagi PAN, tidak ikut campur masalah itu dan akan dikembalikan kepada keputusan internal Golkar," sambungnya.

Di sisi lain, PAN telah mengantongi calon Wakil Gubernur Jakarta yang berasal dari kadernya, yaitu Zita Anjani. PAN menilai Zita merupakan sosok yang tepat menjadi Cawagub karena berpengalaman di Jakarta. Zita adalah politikus PAN Jakarta yang juga putri dari Ketum PAN Zulkifli Hasan.

"PAN sendiri punya calon wagub dari kader yaitu Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang memiliki pengalaman mengetahui aspirasi masyarakat di Jakarta," ucapnya.

"Soal paslon yang memenuhi persyaratan UU Pilkada yaitu parpol minimal memiliki 20% kursi di lembaga legislatif maka akan dilihat hasilnya, prosesnya, dinamikanya ke depan," tambahnya.

Sebelumnya, Waketum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengungkapkan elektabilitas RK, jelang Pilgub Jakarta 2024 menurun. Menurunnya elektabilitas Ridwan Kamil karena kemunculan nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

"Dulu waktu pertama kali RK memasang billboard 'on the way ke Jakarta', memang waktu itu punya daya kejut. Nah elektabilitas nya lumayan," kata Doli di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024).

"Tetapi begitu nama-nama lain muncul kemudian dicalonkan, didengungkan, muncul nama Anies Baswedan, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama, segala macem, nah ini menurun elektabilitasnya," sambungnya.

Menurut Doli, hal berbeda berdasarkan hasil survei terkait Pilgub Jabar, nama Ridwan Kamil tertinggi. Ridwan Kamil dinilai punya peluang menang lebih besar jika berkontestasi di Jabar dibandingkan di Jakarta.

"Kita bandingkan Ridwan Kamil di Jawa Barat dengan Ridwan kamil di Jakarta itu lebih besar peluangnya di Jawa Barat," kata Doli.

"Kenapa? Karena tentu ini ya kita kan kalau kita bicara kepentingan, tentu kita bicara kepentingan di daerah itu apa kebutuhannya. Sehingga figur yang kita berikan itu betul-betul cocok untuk membawa kemajuan, membawa pembangunan yang lebih cepat dan segala macam," terangnya.

Doli menilai bahwa Ridwan Kamil sudah teruji dalam periode pertama Gubernur Jabar. Ditambah pula dengan tingkat kepuasan dan elektabilitas yang sulit dikalahkan di Jabar.

"Itu artinya bahwa masyarakat Jawa Barat masih menginginkan Ridwan Kamil untuk satu periode berikutnya," imbuhnya.

Sumber : detik 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel