Cari Kerja Susah, Ternyata Ini Cara Agar Diterima di Perusahaan RI

 

Jakarta - Laporan terbaru dari Microsoft mengungkap temuan baru soal adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.

Laporan itu mengatakan AI jadi salah satu referensi bagi para pemimpin perusahaan dalam melakukan perekrutan. Sebanyak 69% bos-bos perusahaan di Indonesia mengaku tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI.

Bahkan, 76% bos perusahaan akan merekrut karyawan yang memiliki pengalaman kerja lebih sedikit namun bisa menggunakan AI, dibandingkan mereka dengan pengalaman banyak tetapi tanpa kemampuan AI.

Pada akhirnya, tren ini membuat banyaknya inisiatif pencari kerja dalam meningkatkan keterampilan AI. Ada peningkatan 160% dalam tenaga profesional non teknik yang melakukan kursus LinkedIn Learning untuk meningkatkan kemampuan AI.

Karyawan Rela Bayar Tool AI Sendiri
Selain itu, ternyata karyawan memilih bayar tools AI lebih dulu untuk menyelesaikan pekerjaannya, sebelum disediakan oleh perusahaan. Hal itu diungkap Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir.

"Para karyawan tertarik mengadopsi AI di tempat kerja dan tidak akan menunggu perusahaan menyediakan," ujar dia dalam acara peluncuran Hasil Work Trend Index, Selasa (11/6/2024).

Salah satu yang jadi catatan adalah fenomena Bring Your Own AI (BYOAI). Kebanyakan karyawan akan membawa tools AI dalam dunia kerjanya, sebanyak 76% di Indonesia.

Banyaknya adopsi AI di dunia kerja tak hanya dilakukan oleh karyawan berusia muda. Secara global, penggunaan AI dengan sebaran usia cukup berimbang yakni Gen Z 85%, Milenial 78%, Gen X 76%, dan Boomer 73%.

Namun, fenomena ini juga perlu menjadi perhatian, sebab ada data dan informasi rahasia milik perusahaan. Menurutnya, perlu ada asessment pada aplikasi yang dibawa pegawai untuk mengurangi risiko yang dihadapi nantinya.

AI Bikin Pekerjaan Selesai 30 Menit Lebih Cepat

Temuan lainnya adalah ada jenis pengguna AI bernama 'power user'. Tipe ini sangat familiar dan menggunakan AI beberapa kali dalam satu minggu.

Dalam segi penggunaan, AI bisa menghemat 30 menit waktu saat bekerja setiap harinya. Dalam laporan global, 92% menyatakan AI meringankan pekerjaan, 92% orang mengatakan AI meningkatkan kreativitas, 93% menyebutkan AI membantu meningkatkan fokus pada pekerjaan, dan 91% adanya peningkatan motivasi.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mendukung karyawan yang menjadi power user AI. Mulai dari memberi dukungan, hingga memberikan pelatihan lebih lanjut.

"Bagaimana mendapat pelatihan lebih lanjut, tidak dibiarkan berkembang sendiri. Kemampuan problem solving didapatkan AI bisa lebih besar lagi, berdampak ke keseluruhan perusahaan," jelas Dharma.

Sumber : CNBC 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel