Tangis Haru Menteri Basuki Resmikan Stasiun Lapangan Geologi di Bayat Klaten

 

Klaten - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI) Basuki Hadimuljono meresmikan Stasiun Lapangan Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Bertemu dengan para dosen, Basuki sempat menangis saat memberikan sambutan.

Stasiun Lapangan Geologi UGM yang dinamakan Prof. R. Soreoso Notohadiprawiro itu berlokasi di Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.

Basuki bersama Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya dan Dandim 0723/Klaten Letkol Czi Bambang Setyo Triwibowo sempat meninjau fasilitas yang ada.

Basuki yang merupakan lulusan teknik geologi UGM itu pun sempat terharu dan menangis usai menyapa para dosen yang dulu mengajarnya selama berkuliah. Basuki juga menyampaikan apresiasinya kepada para dosen yang hadir di hadapannya.

"Makasih Universitas Gadjah Mada yang telah mendidik saya menjadi seperti sekarang ini. Pembangunan ini nggak seberapa dibandingkan dengan didikan Gadjah Mada kepada kami dan keluarga," kata Basuki dalam sambutannya di Stasiun Lapangan Geologi UGM, Sabtu (11/5/2024).

Basuki mengenang masa-masa saat ia melakukan kuliah lapangan di Bayat 50 tahun lalu. Ia menjelaskan, stasiun lapangan geologi UGM di Bayat ini diresmikan karena selama ini telah digunakan sebagai tempat penelitian mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia hingga luar negeri.

Dengan fasilitas tambahan berupa gedung 3 lantai berisikan laboratorium, ruang kelas, perpustakaan, musala, Basuki berharap mahasiswa bisa lebih giat dalam belajar. Harapannya para mahasiswa itu bisa berhasil menjadi geolog kebanggaan Indonesia.

"Di Indonesia itu ada dua laboratorium lapangan untuk belajar geologi. Di Jawa Tengah ini ada di Bayat, karena tiga sumur batuan di sini, dan ada tiga jenis batuan.

"Ada juga di Karangsambung. Kami bangun karena memang program di Kementerian PUPR ada program pembangunan pelaksanaan pendidikan, SD SMP, SMA, Universitas, termasuk lapangan ini," sambungnya.

Basuki menyebut di Kecamatan Bayat ini ada batuan yang diperkirakan telah berumur kurang lebih 98 tahun. Selain itu, ada pula patahan lipatan serta singkapan-singkapan geologi yang lengkap, baik secara stratigrafi maupun secara struktural.

Ia berpesan kepada para mahasiswa yang turut hadir untuk lebih giat belajar dan bisa memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada sebaik-baiknya.

"Mudah-mudahan dengan fasilitas ini menjadikan representatif dan lebih bermutu lagi geolog-geolog Indonesia. (Harapan ke mahasuswa) agar belajar lebih baik, lebih giat belajar, jihadnya mahasiswa itu ya belajar, bukan demo," jelasnya.

Sumber : detik 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel