Presiden Iran Meninggal, Khamenei Umumkan 5 Hari Berkabung

 

Jakarta - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada hari Senin (20/5) mengumumkan lima hari berkabung untuk Presiden Ebrahim Raisi (63) yang meninggal dalam kecelakaan helikopter.

"Saya mengumumkan lima hari berkabung publik dan menyampaikan belasungkawa saya kepada rakyat Iran," kata Khamenei, yang memiliki otoritas tertinggi di Iran, dalam pernyataan resmi sehari setelah kematian Raisi dan para pejabat lainnya dalam kecelakaan di provinsi Azerbaijan Timur.

Dilansir kantor berita AFP, Senin (20/5/2024), Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan meninggal pada hari Senin setelah tim penyelamat menemukan helikopternya yang jatuh di wilayah pegunungan yang diselimuti kabut.

Khamenei pun menugaskan Wakil Presiden Mohammad Mokhber (68) untuk menjalankan tugas sebagai presiden sementara menjelang pemilu yang akan digelar dalam waktu 50 hari.

Sebelumnya, TV pemerintah Iran mengumumkan bahwa "abdi bangsa Iran, Ayatollah Ebrahim Raisi, telah mencapai tingkat kesyahidan tertinggi" dan menyiarkan gambar-gambar semasa hidup Raisi.

Raisi yang ultrakonservatif, telah menjabat sejak tahun 2021, pada saat Iran diguncang oleh protes massal, krisis ekonomi yang diperburuk oleh sanksi Amerika Serikat, dan perseteruan yang memanas dengan musuh bebuyutan Israel.

Sebelumnya, Khamenei telah mendesak warga Iran pada hari Minggu (19/5), ketika pencarian puing-puing helikopter masih berlangsung, untuk "tidak khawatir" terhadap kepemimpinan republik Islam tersebut. Dia mengatakan "tidak akan ada gangguan dalam pekerjaan negara".

Selain Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang dikenal karena sentimen anti-Israel dan skeptisismenya terhadap Barat, juga tewas dalam kecelakaan heli tersebut. Selain itu tujuh orang lainnya juga tewas, termasuk pilot, pengawal, dan pejabat-pejabat politik dan agama.

Sumber : detik 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel