Media Asing Sorot Kecelakaan Bus SMK Depok di Subang, Ungkap Hal Ini..

 

Jakarta - Sejumlah media asing ikut menyoroti kecelakaan bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Kencana Depok yang terjadi di Subang Jawa Barat pada Sabtu, (11/5/2024).

Media-media tersebut menyoroti rendahnya standar keselamatan berkendara di Indonesia yang menyebabkan seringnya terjadi kecelakaan yang menelan korban jiwa.

Di antara media asing yang menyoroti peristiwa nahas ini adalah Channel News Asia, AFP dan Associated Press News. Berikut ini merupakan berita yang mereka muat tentang kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang tersebut.

Channel News Asia

Channel News Asia menulis setidaknya 11 orang tewas dan puluhan lainnya terluka ketika bus yang membawa siswa SMA Lingga Kencana untuk acara perpisahan mengalami kecelakaan. Bus itu membawa lebih dari 60 siswa dan guru dari Depok untuk berwisata dengan tujuan Lembang, Bandung.

Para siswa baru saja merayakan kelulusannya ketika bus kehilangan kendali dan menabrak mobil dan 3 motor, lalu terguling. "Dari penumpang yang tewas, 9 di antaranya adalah siswa dan satu lainnya adalah guru," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast, dikutip dari CNA, Minggu, (12/5/2024).

Selain menewaskan penumpang bus, kecelakaan ini juga menewaskan seorang pengendara motor dan menyebabkan luka serius kepada penumpang lainnya. Kecelakaan ini diduga karena bus mengalami rem blong.

AFP

Media dari Prancis, Agence France-Presse (AFP) menulis sedikitnya 11 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat kecelakaan bus yang ditumpangi SMK Lingga Kencana di Subang. Bus tersebut membawa 60 penumpang ketika kecelakaan terjadi.

Para siswa baru saja merayakan kelulusan mereka dan sedang dalam perjalanan sekolah ketika bus tiba-tiba kehilangan kendali dan miring ke kiri, menabrak sebuah mobil dan tiga sepeda motor.

"Dari penumpang yang meninggal dunia, sembilan orang di antaranya pelajar dan satu orang guru," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast, dikutip dari AFP, Minggu, (12/5/2024).

Kecelakaan tersebut juga menewaskan satu pengendara sepeda motor, 13 orang luka berat dan 40 orang luka ringan. Kepolisian masih menyelidik penyebab kecelakaan, namun diduga bus mengalami rem blong.

AFP menulis kecelakaan lalu lintas yang fatal kerap terjadi di Indonesia, karena kendaraan seringkali sudah tua atau tidak terawat dengan baik. Media ini juga menyoroti peraturan lalu lintas yang sering diabaikan.

AFP juga mengungkit kecelakaan maut yang terjadi di KM 58 Tol Cikampek yang terjadi pada saat musim mudik Lebaran 2024. Kecelakaan itu menyebabkan 12 orang tewas.

AP News

Associated Press (AP) membuka laporannya dengan kronologis terjadinya kecelakaan bus SMK Lingga Kencana. AP menulis bus itu menabrak mobil dan motor setelah mengalami rem blong di Jawa Barat. Kecelakaan itu menewaskan 11 orang yang kebanyakan siswa dan melukai puluhan lainnya.

Bus membawa 61 penumpang termasuk guru untuk kembali ke Depok setelah melewati akhir pekan panjang di sebuah resort pegunungan di Bandung untuk merayakan kelulusan.

Bus tersebut tiba-tiba kehilangan kendali ketika melaju di jalan menurun, menabrak sejumlah mobil dan motor hingga akhirnya terguling ke arah tiang listrik. Sembilan orang tewas di tempat kejadian, sementara dua korban lainnya meninggal di rumah sakit, termasuk guru dan pengendara motor.

Sementara 53 orang lainnya dirawat, termasuk beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. "Kami masih menginvestigasi penyebab kecelakaan, namun dugaan sementara karena rem blong," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast, dikutip dari APnews, Minggu, (12/5/2024).

AP News menulis kecelakaan sering terjadi di Indonesia karena rendahnya standar keselamatan jalan raya dan infrastruktur. Tahun 2022, sebuah bus pariwisata juga mengalami kecelakaan di Tol Surabaya dan menewaskan 14 orang. Pada 2021, terjadi insiden bus pariwisata masuk jurang di Sumedang, Jawa Barat akibat rem blong dan menewaskan 27 orang penumpang.

Sumber : CNBC 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel