Jutaan Pekerjaan di RI Bakal Lenyap Gegara AI, Jadwalnya Sudah Ada

 

Jakarta - Pekerja di Tanah Air dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan agar tidak tergantikan oleh kecerdasan buatan (AI).
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan, tren tata kelola AI yang makin intensif menjadi cerminan bahwa potensi AI itu sangat besar .

Menurut data yang Nezar paparkan, ada sekitar 26,7 juta pekerja di Indonesia terbantu oleh teknologi AI. Indonesia berada di peringkat kedua di Asia Tenggara setelah Singapura dalam hal pendanaan AI pada periode 2022-2023 dengan total investasi sebesar US$ 7,5 miliar.

Namun di satu sisi, AI membawa sejumlah tantangan. Yang paling terdengar adalah bias algoritma sehingga menyebabkan tindakan diskriminatif, lalu soal penyebaran misinformasi yang dihasilkan oleh AI, hingga ancaman hilangnya sejumlah pekerjaan akibat otomasi AI.

"AI membawa sejumlah tantangan, yang paling terdengar adalah bias algoritma yang menyebabkan tindakan diskriminatif," kata Nezar saat ditemui di Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024).

Pekerjaan Punah Diganti AI

Mengenai hal ini, Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyampaikan bahwa ada beberapa juta lapangan pekerjaan yang bisa digantikan oleh AI, seperti customer service hingga penyiar berita. Artinya kita tidak dapat menutup mata bahwa kehadiran AI bisa menggantikan pekerjaan manusia.

Ia melihat munculnya AI juga memungkinkan tenaga kerja asing masuk ke Indonesia. Untuk itu, Huda menilai, Indonesia harus bisa memanfaatkan AI lebih efisien, jangan sampai Indonesia hanya memanfaatkannya saja, tetapi juga bisa menciptakan dan mendukung perkembangan AI.

"Jadi saya rasa sih akan ada pekerjaan yang diambil dari AI tapi juga akan menciptakan lapangan pekerjaan baru yang berguna dengan AI atau teknologi," kata Nailul ditemui dalam kesempatan yang sama.

Huda memandang bahwa tren pergeseran pekerja yang diambil alih oleh AI memerlukan waktu 5-10 tahun ke depan.

"Masih panjang sekali, nggak mungkin 3 tahun atau 2 tahun depan (banyak) pekerjaan yang nggak ada, ya nggak," ujarnya.

"Jadi 9 juta pekerja Indonesia itu bakal terganti sama AI, tetapi muncul pekerjaan baru lagi dan bagaimana kita memanfaatkan bisa diisi dengan WNI," pungkasnya.

Sumber : CNBC 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel