Respons Tiko dan Mahendra Dilirik Prabowo Jadi Pengganti Sri Mulyani

 

Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko buka suara soal kabar bahwa mereka dilirik calon presiden Prabowo Subianto menjadi menteri keuangan.
Mereka berdua sesungguhnya enggan berkomentar banyak mengenai hal tersebut.

Ketika ditanya tanggapannya, Tiko menjawab sampai dengan saat ini dirinya belum menerima informasi apa pun terkait kabar atau isu itu.

"Belum ada, belum ada," kata Tiko di Kantor BPKP, Senin (4/3).

"Belum ada jawaban, masih terlalu dini," tegas dia.

Sementara Mahendra juga tak mau banyak komentar soal peluang menjadi menkeu jika Prabowo menang.

"Ah, jangan banyak lihat, dengar rumor lah," ucapnya sembari tertawa, dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (4/3).

Saat ditanya kesiapannya jika ditunjuk menjadi menteri keuangan oleh Prabowo, Mahendra menyebut akan tetap fokus di OJK. Ia memilih mendampingi para anggota dewan komisioner (ADK) OJK.

"Tanggapan saya, nemenin Pak Dian (Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK), nemenin Pak Agusman (Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Lainnya/PMVL OJK)," komentar Mahendra.

Media asing Bloomberg mengabarkan Prabowo sedang menimbang-nimbang calon menkeu yang akan ia pilih. Media tersebut menyebut ada 4 nama yang sedang ditimbang Prabowo.

Dari 4 orang itu, tidak ada nama Sri Mulyani. Mereka selain Tiko dan Mahendra adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

Media asing Bloomberg membeberkan alasan mengapa Prabowo tak memilih Sri Mulyani menjadi calon menkeu. Pasalnya, sosok yang terpilih nanti memiliki tugas besar membantu Prabowo menghadapi berbagai risiko geopolitik, khususnya gangguan rantai pasok global imbas persaingan AS-China.

"(Prabowo) mencari teknokrat yang dapat mengamankan pendanaan untuk jani-janji kampanyenya, sembari menjunjung tinggi kehati-hatian fiskal," tulis mereka.

"Orang tersebut harus menjaga disiplin fiskal, yang sangat penting dalam menstabilkan rupiah dan meyakinkan investor asing, juga mengamankan pendanaan yang cukup untuk rencana pengeluaran besar Prabowo," tandas media asing tersebut.

Sumber : CNN 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel