Real Count KPU Partai Tak Lolos ke DPR: PPP Selamat, PSI Naik Drastis

 

Jakarta - Real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (3/3) pukul 08.00 WIB kembali menunjukkan perubahan partai yang tak lolos DPR RI.

Dua hari belakangan ada anomali yang disorot banyak pihak, yakni lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Di saat yang bersamaan, suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sempat melewati parliamentary threshold empat persen kemudian merosot.

Pada Sabtu (2/3), ada 10 partai politik (parpol) yang gagal melenggang ke Senayan berdasarkan real count KPU. Itu termasuk PPP yang suaranya merosot dari 3.080.381 alias 4,01 persen ke 3.036.144 suara atau 3,98 persen.

Bahkan, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muchammad Romahurmuziy memprotes kejanggalan tersebut. Ia menduga ada operasi 'sayang anak' di balik fenomena lonjakan suara PSI.

"Mohon atensi kepada @kpu_ri dan @bawasluri, operasi apa ini? Meminjam bahasa pak @jusufkalla, operasi 'sayang anak' lagi?" ucapnya di akun @romahurmuziy pada Sabtu (2/3), sudah mendapat izin dari Romy untuk mengutip.

"Kalau ini tidak dikoreksi, @dpp.ppp akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini! Saya mohon atensi @kpu_ri dan @bawasluri secara terbuka dan tindak lanjutnya secara cepat dan seksama!" tuntut Romy.

Kini, PPP kembali bersaing dalam perburuan kursi DPR RI. Suara mereka yang sempat turun kembali bertambah menjadi 3.080.382 alias 4,01 persen, di atas ambang batas.

Berikut parpol yang gagal ke DPR RI versi real count KPU pagi ini:

1. PSI

PSI mulanya mengantongi 2.291.882 suara atau 3 persen pada Jumat (1/3) pukul 06.00 WIB, berdasarkan 65,34 persen data yang masuk ke KPU. Suara PSI lalu naik ke 2.395.363 atau 3,12 persen pada Sabtu (2/3) pukul 11.00 WIB alias naik 103.481 suara hanya dalam 30 jam.

Berdasarkan data termutakhir hari ini pada pukul 08.00 WIB, perolehan suara PSI terus bertambah menjadi 2.403.023 alias 3,13 persen. Data Sirekap KPU sudah masuk 65,79 persen suara.

"Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik.. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," ucap Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dalam keterangan tertulis.

"Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat," imbuhnya.

2. Gelora

Partai Gelora alias Gelombang Rakyat Indonesia mengantongi 1.142.456 suara atau 1,49 persen. Dengan capaian ini, mereka gagal melaju ke DPR RI karena tak melewati ambang batas empat persen.

Namun, Gelora juga mengalami fenomena lonjakan suara seperti PSI. Suara Gelora 1.029.815 atau setara 1,35 persen pada Jumat (1/3), lalu melonjak sehari setelahnya pada pukul 13.00 WIB ke 1.094.299 suara alias 1,43 persen suara sah.

3. Perindo

Partai Persatuan Indonesia alias Perindo juga gagal melenggang ke Senayan. Partai pimpinan Hary Tanoesoedibjo itu hanya mengantongi 962.668 suara alias 1,25 persen.

4. Hanura

Partai Hati Nurani Rakyat alias Hanura gagal mendapatkan kursi DPR RI. Pasalnya, mereka hanya memperoleh 559.642 suara alias 0,73 persen dari 65,79 persen data Sirekap KPU.

5. Partai Buruh

Perjuangan Partai Buruh nampaknya harus kandas. Partai yang diketuai Said Iqbal ini cuma bisa mendapatkan 450.003 suara atau 0,59 persen.

6. Partai Ummat

Partai Ummat juga gagal mengamankan tempat di Senayan. Saat ini, perolehan suara Partai Ummat hanya 322.129 alias 0,42 persen.

7. PBB

Partai Bulan Bintang (PBB) tak mampu berbicara banyak dalam pesta demokrasi kali ini. Yusril Ihza Mahendra Cs hanya sanggup mendapatkan 254.218 suara atau 0,33 persen.

8. Partai Garuda

Partai Garuda atau Garda Republik Indonesia juga harus berpuas diri mengantongi suara di bawah satu persen. Mereka hanya bisa mencatatkan 0,29 persen suara yang didapat dari 221.466 pemilih calon legislatif dari parpol tersebut.

9. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)

PKN menjadi parpol dengan perolehan suara paling rendah dibandingkan peserta Pemilu 2024 lainnya. Partai di bawah komando Anas Urbaningrum itu berada di posisi buncit dengan 159.736 suara alias 0,21 persen.

Sumber : CNN 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel