Perusahaan Milik 'Bill Gates RI' Bikin Data Center Baru di Jakarta, buat Apa?

 

Jakarta - Perusahaan teknologi milik Otto Toto Sugiri yakni PT DCI Indonesia Tbk (DCII) membuka data center baru di Kuningan, Jakarta Selatan. Sebuah peluang dilirik perusahaan milik pria berjulukan 'Bill Gates Indonesia' tersebut.

Awalnya dalam agenda DCI Indonesia E1 Open Days di Pusat Data E1 PT DCI Indonesia, Ariobimo Sentral, Kuningan, Jakarta Selatan, VP Operations DCII Lucas Adrian, menjelaskan E1 adalah pusat data baru yang dibuat perusahaan. E1 menjadi pusat data ketiga DCI setelah dua lokasi lainnya yang terletak di Cibitung dan Karawang.

"DCI bangga kini bisa melayani lewat tiga lokasi pusat data kami yaitu di Cibitung, Karawang, dan Jakarta di mana kita berkumpul pada hari ini," tuturnya Kamis (21/3/2024).

Lucas kemudian menuturkan, bahwa penambahan pusat data dilakukan dengan pertimbangan meningkatnya kebutuhan akan data center di Indonesia. Permintaan tinggi, tetapi jumlah pusat data di Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN.

"Ketersediaan pusat data per kapita Indonesia masih di bawah 1 watt per kapita, dibandingkan Jepang 8 watt per kapita dan Singapura 100 watt per kapita," ungkapnya.

Oleh sebab itu, ia menjelaskan DCII mencoba untuk meningkatkan jumlah ketersediaan pusat data tersebut. Dijelaskannya E1 memiliki kapasitas 19 Megawatt dengan klasifikasi tertinggi di industri data center yakni Tier IV.

Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pun dipilih dengan pertimbangan agar DCII untuk melayani latensi rendah. Lucas optimis, bahwa hal ini akan membuat DCII lebih dekat dengan para konsumen. Apalagi, di tengah berkembang pesatnya teknologi 5G dan kecerdasan pintar alias artificial intellegence (AI).

"Data center juga perlu berlokasi dekat dengan pengguna agar pemrosesan berjalan secara real time. Pembeda E1 dengan data center lain di Jakarta, pertama, DCI adalah pemimpin industri dengan track record selama 10 tahun terakhir 100% power up time, zero downtime, artinya tidak pernah mati sejak kami berdiri. Faktor pembeda kami terletak pada operational excellence berbasis automation dan AI sehingga dapat menilai keamanan dan stabilitas pengunaan. Kedua, DCI selaku kompetitif dalam menyediakan layanan tier IV kelas internasional untuk dijangkau pasar Indonesia," jelasnya.

Menanggapi hal tersebut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, menyambut baik upaya DCII. Ia menilai bahwa kebutuhan akan data center yang dibuat oleh anak bangsa diperlukan agar Indonesia menjadi pemain utama dalam sektor digital di ASEAN.

Sementara Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, menjelaskan kehadiran data center adalah wujud dari ketersediaan infrastruktur digital. Hal itu notabene dibutuhkan untuk mendukung ekonomi digital dalam negeri.

"Apalagi pengambilan keputusan berbasis data, hampir semua gitu sekarang. Pengambilan data lebih baik seperti tren pasar, perilaku konsumen dapat membantu. Data menjadi aset yang penting untuk ekonomi digital. Jadi kita dukung semua," pungkas Zulhas, sapaan karibnya.

Sumber : detik 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel