Lurah di Semarang Jelaskan Viral Batu Nisan Tionghoa Jadi Penutup Selokan

 

Jakarta - Sebuah video memuat batu nisan bertuliskan aksara China atau bongpay dipakai menjadi penutup selokan di Jalan Saputan Raya,Semarang, tengah viral. Ada 17 bongpay yang dipakai untuk jadi penutup selokan di lokasi.

Lurah Jombang, Henry Nurcahyo, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia menjelaskan bongpay juga telah dibongkar dan tidak lagi dijadikan penutup selokan di lokasi sejak Jumat (15/3).

"Kejadian itu sudah terselesaikan kemarin, sudah diberesin itu. Dan kemarin itu sudah kita bongkar dan sudah diambil oleh Paguyuban Tionghoa itu. Jadi tidak ada masalah. Kita serahkan ada 17 bongpay," kata Henry, Minggu (17/3/2024).

Menurut Henry, pemakaian bongpay sebagai penutup selokan oleh warga dilakukan tanpa niat buruk. Dia menyebutkan hal itu akibat ketidaktahuan warga yang sudah tinggal lama di lokasi.

"Yang punya rumah juga nggak tahu, karena itu kan juga warisan-warisan dari mbah-mbahnya dulu. Kita sudah kembalikan, kesadaran ya sekalian edukasi," jelas Henry.

Henry juga mengatakan belasan bongpay itu kini telah dikembalikan kepada Paguyuban Tionghoa. Dia mengatakan polemik penggunaan bongpay sebagai penutup selokan di wilayahnya sudah selesai.

"Paguyuban Tionghoa ke sini, ngobrol. Mereka intinya terima kasih dengan tindak lanjut apa yang kita di sini, di wilayah yang kita lakukan. Dan mereka sendiri juga menyadari dan tidak ada unsur kesalahan di warga kita karena ketidaktahuan dan itu sudah berlangsung lama. Dari tahun 60-an mungkin itu dulu di sini, udah lama banget," ujarnya.

Sumber : detik 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel