3 Fakta Duel Maut Dua Penggembala Bebek di Klaten hingga 1 Orang Tewas

 

Klaten - Duel maut terjadi antara dua penggembala bebek di Klaten. Satu orang ditemukan tewas setelah duel tersebut.
Penemuan Korban

Pria inisial W (47) asal Dusun Mranggen, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, ditemukan tewas di tepi jalan persawahan Desa Jetis, Klaten Selatan, Klaten.

W disebut sempat berduel dengan T (35) warga Desa Jetis, yang sedang menggembalakan bebek di sawah. Usai perkelahian itu, W jatuh tergeletak di depan warung milik seorang warga.

lokasi perkelahian itu persis di depan rumah dan warung. W tampak masih tergeletak. Di lokasi tidak terlihat ceceran darah atau senjata tajam, tetapi ada beberapa batu.

Di seberang jalan yang merupakan sawah, bekas duel S dan T masih terlihat, termasuk sepasang sendal jepit yang tertinggal.

Tim Inafis Polres Klaten yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Yulianus Dica Ariseno Adi menyatakan pihaknya masih mendalami kejadian itu. Beberapa saksi sudah diperiksa.

"Kita masih mendalami dan memeriksa beberapa saksi, keluarga menyetujui dilakukan autopsi sehingga langsung kita bawa ke RS Bhayangkara Polda DIY. Dugaan penyebab kematian masih kita dalami," ungkap Yulianus di TKP.

Keterangan Saksi

Menurut seorang saksi bernama Susana Sri (51), perkelahian antara W dan T terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Awalnya, T yang sedang menggembala bebek sempat didatangi oleh adik W, berinisial S.

Dikatakan, T saat itu sedang duduk di tepi jalan dekat warung Susana. Tiba-tiba datang S menantang T.

"Saat angon bebek itu, S datang dan turun dari motor kemudian terlibat keributan, dia menantang T. Tapi tidak digubris, keduanya berantem di sawah," jelas Susana kepada detikJateng di lokasi, Selasa (19/3/2024).

Setelah cekcok dengan T di sawah, S sempat pulang. Namun, S kembali datang bersama dengan W.

"S pulang, T lalu saya suruh pulang bawa bebeknya. Tapi kemudian S dan kakaknya, W, datang. Sempat saya lerai juga, tapi bagaimana berantemnya saya tidak tahu," imbuh Susana.

Namun, Susana mengatakan bahwa W sempat mengambil kayu dan memukulkan ke kepala T. Susana juga sempat meminta tolong saat kejadian.

"Mas T mau bawa bebeknya pulang, Mas W datang boncengan sama adiknya. W turun dari motor, ambil kayu di situ (depan rumah), dipukulkan ke T. Setelah itu berantem, saya teriak minta tolong," ucapnya.

Usai perkelahian itu, W jatuh tergeletak di depan warung Susana. Saat itu W tampak masih hidup.

"Tak lihat masih hidup, tapi sini (mulut) mengeluarkan busa. Lalu Pak Pur dan Yanto datang, bilang masih hidup," jelas Susana.

"(W) Ndak sempat minta tolong ya, kelihatannya mabuk kenceng," tambahnya.

Sama-sama Penggemabal Bebek

Seorang warga menyebut bahwa W, T, dan S sama-sama penggembala bebek. Bahkan, ketiganya sering menggembala bebek bersama.

"Itu berdua, S sama W, dan T itu setiap hari angon (menggembalakan) bebek bersama. Itu tetangga desa," ungkap salah satu tetangga T, Ratin (60) kepada detikJateng, Selasa (19/3/2024).

Menurut Ratin, T merupakan orang baik. Di kampung juga tidak pernah berbuat sesuatu yang meresahkan warga.

"Saya tau persis karena tetangga sebelah. Baik T itu, karena saya juga mantan RW," ucapan Ratin.

Secara persis, sebut Ratin, dirinya tidak mengetahui ada masalah apa antara pelaku dan korban sehingga terlibat keributan. Setelah tahu ada kejadian itu dirinya ikut ke lokasi.

"Sebenarnya T itu tadi katanya sudah mau pulang. Tapi S itu pulang, datang ke sini sama kakaknya W itu," imbuh Ratin.

Kini, T telah diamankan oleh Sat Reskrim Polres Klaten. T dimintai keterangan terkait duel maut tersebut.

"Terduga (T) sudah kita amankan di Mapolres Klaten. Ya diamankan di rumah," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno Adi kepada detikJateng, Selasa (19/3/2024) siang.

"Dugaan sementara masih kita dalami apa penyebabnya korban meninggal dunia. Tapi ada beberapa alat bukti yang kita amankan, di antaranya balok kayu," terang Yulianus Dica Ariseno.

Selain membawa barang bukti, kata Yulianus Dica Ariseno, adik korban yaitu S, dibawa ke Mapolres Klaten untuk dimintai keterangan. Namun, untuk informasi terjadi perkelahian atau tidak masih didalami.

"Untuk adanya perkelahian atau tidak masih kita dalami. Tadi ada yang bilang sempat terjadi perkelahian, beberapa saksi mengatakan karena jatuh, jadi masih kita dalami," papar Yulianus Dica Ariseno.

Yulianus Dica Ariseno menambahkan dari pemeriksaan mayat ditemukan luka. Luka di bagian kepala belakang.

"Untuk luka, tadi kita kasat mata melihat ada luka di bagian kepala belakang," imbuhnya.

Sumber : detik 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel