Mengenal Aanya Rina Casmayanti, Hasil Suaranya Terbanyak setelah Komeng di Pemilihan DPD Dapil Jabar

 

JAKARTA - Nama komedian Komeng tiba-tiba mencuri perhatian setelah melesat sendirian dalam Pemilu DPD Jabar. Hanya Aanya Rina Casmayanti, yang bisa mengekor Komeng dengan suara yang juga cukup signifikan.

Mengutip dari laman pemilu2024.kpu.go.id, hingga Kamis, 15 Feb 2024 pukul 19.01 WIB progress suara masuk sebanyak: 50.318 dari 140.457 TPS (35.82%).

Komedian Komeng melesat meraih suara sebanyak 357.881 suara atau 8,44 persen. Perolehan suara Komeng diikuti oleh calon anggota DPD, Aanya Rina Casmayanti SE yang memperoleh 162.942 suara atau 3,84 persen.

Artis Jihan Fahira untuk sementara berada di posisi ketiga perolehan suara sementara dengan 150.048 suara atau 3,54 persen.

Pengusaha asal Jawa Barat, Aanya Rina Casmayanti, mencuri perhatian setelah berhasil meraih suara signifikan sebagai anggota Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jabar pada Pemilihan Umum 2024.

Pada perhitungan suara Pemilu yang digelar pada Rabu (14/2), Aanya Rina Casmayanti dan Komedian Komeng masih memimpin di Jawa Barat.

Siapakah sebenarnya Aanya Rina Casmayanti?

Aanya Rina Casmayanti adalah seorang pengusaha asal Kota Bandung, Jawa Barat, yang telah maju sebagai kandidat DPD RI dari Jabar, dengan tekad untuk memajukan Jawa Barat ke arah yang lebih baik.

Ibu muda yang berasal dari Sekeloa ini melihat banyaknya tantangan yang masih dihadapi oleh warga Jawa Barat, termasuk kasus stunting, KDRT, lapangan kerja, TPPO, dan masalah lainnya.

Dalam kampanyenya, Aanya menyatakan kesiapannya untuk melayani dan memberikan solusi bagi seluruh rakyat Jawa Barat selama 24 jam.

Dia mengklaim telah mengembangkan inovasi sistem pelayanan digital yang bertujuan untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat secara menyeluruh dan mudah diakses.

"Akan saya jelaskan lebih lanjut bagaimana sistem tersebut bekerja jika saya diberikan amanah menjadi anggota DPD RI," kata Aanya.

Aanya menyebut bahwa masih banyak persoalan di Jawa Barat yang belum teratasi, termasuk tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), stunting, lapangan pekerjaan, dukungan pemerintah terhadap UMKM, kesenjangan sosial ekonomi, kekerasan terhadap perempuan, kemiskinan, perdagangan orang, alokasi anggaran yang minim bagi kabupaten/kota, pelestarian seni dan budaya, serta pembentukan daerah otonomi baru di Jawa Barat.

Sumber : Kompas 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel